SEARCH

Ikrar Setia Berkostum si Merah

Photo: injuryleague.com
Datangnya musim panas bagi penghuni benua Eropa mempunyai arti bahwa liburan telah tiba. Hal ini kontras dengan aktifitas beberapa klub sepakbola di Eropa. Disaat musim semi berlalu, tibalah waktu untuk bergerilya mencari beberapa nafas baru untuk memperkuat tim masing-masing. Pun Liverpool ikut berpartisipasi dalam kesibukan bursa transfer musim panas ini. Geliat ini akan berlangsung hingga penghujung Agustus 2012.

Terpilihnya Brendan Rodgers sebagai suksesor Kenny Dalglish secara tidak langsung berdampak kepada daftar nama-nama yang keluar dan masuk Anfield di musim panas ini. Beberapa pemain yang mungkin kurang sesuai dengan skema yang diusung oleh Rodgers atau telah habis masanya di Liverpool seperti Fabio Aurelio, David Amoo, Dirk Kuyt, Stephen Darby, Maxi Rodriguez, Alberto Aquilani, dan Craig Bellamy satu persatu mulai meninggalkan Merseyside. Ada yang pergi, tentu ada juga yang datang. Sampai saat tulisan ini dibuat, empat pemain telah berlabuh di Merseyside yaitu Fabio Borini, Joe Allen, Oussama Assaidi, dan Nuri Sahin.



Kenapa Allen begitu diminati Rodgers? Tak kenal, maka tak sayang! Mari berkenalan dengan punggawa anyar Liverpool bernomor punggung 24!

JOE ALLEN: THE NEW XABI ALONSO?


Joseph Michael Allen, 22 tahun, menjadi rekrutan kedua Rodgers di musim panas ini untuk menambah amunisi di barisan tengah pasukan si Merah. Pemain berkebangsaan Wales ini merampungkan kepindahannya dari Swansea City pada 10 Agustus 2012 dengan nilai transfer sekitar £ 15 juta (setara Rp 220 miliar). Kebutuhan akan pemain yang sudah sangat mengerti dengan skema yang akan diterapkannya, menjadi salah satu alasan Rodgers untuk melabuhkan Allen ke Merseyside.

Terlahir pada tanggal 14 Maret 1990 di Carmarthen Wales, Allen sudah menunjukkan minat yang besar pada sepakbola sedari kecil. Swansea menjadi tempatnya mengawali karir, yaitu di saat masih berusia 9 tahun. Delapan tahun kemudian, ia pun melakukan debut di tim utama sebagai pemain pengganti. Sayangnya itu menjadi debut yang kurang begitu indah untuk dikenang, Swansea harus menyerah 3-6 terhadap Blackpool di laga penghujung Divisi Satu musim 2006/2007. Roberto Martinez selaku manajer Swansea pada saat itu melihat potensi besar pada diri Allen, sehingga berujung penandatanganan kontrak profesional pertama pada Agustus 2007 untuk mengikat komitmennya bersama Swansea sampai tahun 2010.

Pada akhir kompetisi 2007/2008, Swansea berhasil mengamankan satu tempat untuk berlaga di Championship pada musim berikutnya. Menumpuknya gelandang yang dimiliki Swansea, memaksa Allen untuk bersedia dipinjamkan ke Wrexham pada Oktober 2008. Pada laga perdana bersama Wrexham, sebuah gol indah dari jarak 25 yard dipersembahkannya untuk pendukung klub berjuluk The Dragons ini. Namun, peminjaman yang semula direncanakan untuk kurun waktu sebulan tersebut terpaksa berakhir lebih cepat. Setelah tampil baik dalam 2 laga, Allen terpaksa dipulangkan kembali ke Swansea setelah menderita cedera ligamen pergelangan kaki.

Pada Desember 2008 setelah sembuh dari cederanya, kesempatan merumput dan menunjukkan kapabilitasnya terbuka lebar setelah gelandang tetap Ferrie Bodde harus absen sampai akhir musim. Gol pertamanya untuk klub berlambang angsa ini ia cetak di Ninian Park pada laga derbi South Wales melawan Cardiff City. Sederetan penampilan memukaunya kemudian berhadiah sebuah gelar The Swans’ Young Player of The Year pada akhir musim 2008/2009. Swansea pun memperbaharui ikatan kontraknya hingga 2012.

Menghadapi musim 2010/2011, Swansea menunjuk Brendan Rodgers untuk menduduki kursi kepelatihan. Dibawah didikan Rodgers, Allen makin berkembang menjadi gelandang dengan passing-passing ciamik. Ketenangan dalam mengontrol bola menjadi salah satu keistimewaan dan keunggulan yang membuatnya mudah mempertahankan bola pada saat bermain di bawah tekanan lawan. Keberhasilan Swansea untuk kembali merasakan hingar bingar Liga Primer Inggris di musim berikutnya tak lepas dari penampilan gemilang sang pemuda Wales ini. Perpanjangan kontrak sampai 2015 pun disodorkan Swansea kepadanya.

Meski sudah terikat untuk berkostum Swansea sampai 2015, Allen akhirnya memutuskan untuk mengikuti jejak Rodgers bergabung dengan Liverpool di awal musim 2012/2013 ini. “Allen adalah seorang gelandang pintar yang mempunyai kemampuan untuk mengontrol dan mendominasi penguasaan terhadap bola. Ia menakutkan bagi lawan-lawannya”, begitulah komentar Rodgers sesaat setelah Allen menorehkan sebuah ikrar setia dengan Liverpool.

Dalam level internasional, Allen sudah mulai mewakili negaranya Wales dari tahun 2006 untuk berkompetisi di ajang Piala Eropa U-17. Ia juga sempat bergabung dengan tim Wales U-19 dan U-21, sebelum akhirnya membuat debut untuk tim senior pada bulan Mei 2009 saat masuk sebagai pemain pengganti pada partai persahabatan melawan Estonia. Pada Olimpiade London 2012, Allen menjadi salah satu dari 5 pemain Wales yang terpilih untuk membela tim sepakbola Britania Raya.  

Berbicara soal statistik, di musim 2011/2012 sebagai musim perdananya berkompetisi di Liga Primer, dari 36 penampilannya Allen telah melakukan 2177 passing dengan akurasi keberhasilannya mencapai 91.2 %. Allen berhasil melakukan 74 intersep dan memenangkan 54.5 % duelnya dengan pemain lawan. Sebanyak 82 tackles berhasil dimenanginya, yaitu sekitar 74.5 % dari percobaan yang dilakukannya. Tidak hanya itu, Allen juga sukses menorehkan 2 assist dan 4 gol. Allen bermain penuh 90 menit di kedua laga yang mempertemukan Swansea dan Liverpool pada musim tersebut. Laga di Anfield berkesudahan dengan skor 0-0, sedangkan di Liberty Stadium berakhir dengan kemenangan 1-0 untuk Allen dkk.

Posturnya yang hanya 168 m memang kurang ideal untuk seorang pemain sepakbola, hal yang menyebabkannya lemah saat duel di udara. Tetapi ia tidak lantas berkecil hati, kebolehannya dalam duel dari kaki ke kaki membuat kelemahannya di udara tidak terlalu mentereng. Ia diproyeksikan menjadi nafas dari tiki-taka ala Rodgers. Keahliannya mengatur aliran bola diharapkan dapat menjadi kunci untuk menghasilkan peluang-peluang terukur, yang pada akhirnya bisa dikonversi oleh Luis Suarez ataupun Fabio Borini menjadi sebuah gol.

Allen menjadi pemain Wales ke-29 yang direkrut oleh Liverpool. Keputusannya untuk menerima pinangan dari Liverpool, juga tak lepas dari bujukan Craig Bellamy sebagai rekan senegaranya. Dalam wawancara pertamanya setelah resmi berkostum si Merah, Allen mengungkapkan keyakinannya bahwa Rodgers bisa membawa Liverpool ke tangga kesuksesan. Hal itu lah yang kemudian menjadi alasan kuatnya untuk bergabung, yaitu menjadi bagian dalam proyek untuk mengembalikan kejayaan ke tanah Mersey. Ia menambahkan bahwa Liverpool sangat terkenal dengan para pendukung setianya, yang menjadikannya tak sabar untuk segera merasakan bagaimana luar biasanya atmosfer di Anfield saat bermain untuk sang tuan rumah.

Debut Allen bersama Liverpool dilakoni pada partai tandang ke The Hawthorns melawan West Bromwich Albion (18/8). Pada laga yang berkesudahan dengan kekalahan pasukan Anfield 3 gol tanpa balas tersebut, lagi-lagi menjadi debut yang kurang indah untuk dikenang bagi Allen. Liverpool boleh terpuruk pada laga tersebut, tetapi penampilan Allen justru memberi hasil positif. Pada laga tersebut, Allen berhasil mempertontonkan kepiawaiannya dalam mengontrol bola, melakukan intersep, dan memberikan passing-passing akurat ke rekan setim. Hanya saja semua itu menjadi kurang maksimal karena permainannya masih kurang padu dengan punggawa lini tengah lainnya serta penyelesaian akhir yang kurang baik oleh punggawa lini depan.

Pada laga keduanya bersama Liverpool di Liga Primer saat kontra sang juara bertahan Manchester City (26/8), Allen makin menunjukkan kelasnya sebagai gelandang yang memang patut diperhitungkan. Ia pun dinobatkan sebagai Man of The Match dalam laga yang berkesudahan dengan skor seri 2-2.

Allen diyakini bisa menjadi gelandang kunci bagi pasukan Anfield dalam laga-laga kedepannya. Adalah menjadi tugas utama Rodgers untuk segera menemukan racikan mujarab dalam memadukan talenta-talenta di lini tengah Liverpool. Jika dahulu Liverpool mempunyai seorang Xabi Alonso, mungkin tak lama lagi seorang dengan kostum nomor 24 akan menjelma menjadi the New Xabi Alonso.

***
Taken from my own writting for Walk On Magazine, Volume 6, September 2012.

No comments:

Post a Comment

Comments